Tentu kita sudah tidak asing dengan kalimat insya allah. Sebenarnya kata Insyaallah digunakan untuk apa? Tetapi, sebelum membahas pokok itu, mari kita kembali ke beberapa waktu lalu ketika timbul perdebatan kusir di media sosial terkait penulisan kalimatnya.
Penulisan yang Benar
Zaman dimana teknologi marak digunakan ialah cepat menyebarnya simpang siur informasi, termasuk penulisan Insyaallah sendiri. Informasi itu sempat diperparah dengan membawa-bawa nama Dr. Zakir Naik, ustadz kondang yang disebut melarang penulisan Insyaallah yang disambungkan.
Melalui akun Twitter fans-nya, dikonfirmasi bahwa “Zakir Naik never said anything on how to spell InshaAllah…”. Berangkat dari simpang siur informasi itu, perlu dilakukan kajian transliterasi untuk mengetahui bentuk penulisan yang tepat. Lantas apakah menulisnya mesti disambung atau dipisah?
Baik insyaallah maupun insya allah, keduanya tidak memiliki kaidah referensi alih aksara ataupun kata serapan. Kalaupun mengkaji kata tersebut berdasar SKB dua menteri terkait transliterasi bahasa Arab menuju Latin, akan terbentuk kata Insyaallah (alif, nun, syin, dan Allah).
Tetapi, bila menilik transliterasi Arab-Inggris, penulisan yang tepat ialah inshaallah. Dikarenakan penulisan huruf sin besar (syin) secara Inggris menggunakan konsonan ‘sh’.Jadi, baik Inshaallah maupun Insyaallah sama-sama penulisan yang benar. Lantas, dipisah atau disatukan, manakah penulisan yang benar?
Di Indonesia sendiri, penulisan kata yang benar adalah ‘insya’, tetapi apabila ditulis secara terpisah (insya Allah) merupakan kekeliruan. Sebab kata serapan yang benar untuk kalimat tersebut ialah Insyaallah (tidak dipisah).
Insyaallah Digunakan Untuk?
Salah satu penggunaan kalimat Insyaallah mengindikasikan bahwa suatu keberhasilan yang dicapaisemata-mata untuk meraih ridha Allah. Tetapi, secara umum, kalimat Insyaallah digunakan untuk menyerahkan segala keputusan kepada Allah apabila tengah membicarakan hal yang diharapkan akan terjadi pada masa mendatang.
Kalimat insyaallah tak hanya populer bagi umat muslim saja, namun kerap digunakan oleh orang-orang Kristen Timur Tengah. Selain sebagai bentuk penyerahan keputusan kepada Allah, kalimat Insyaallah digunakan untuk mengindikasikan bentuk penerimaan bahwa terkadang ketetapan Allah tidak sesuai dengan apa yang kita duga.